Jika Aku Sakit, Dialah yang Menyembuhkanku


Jika Aku Sakit, Dialah yang Menyembuhkanku
Akhir-akhir ini dunia sedang diguncangkan dengan adanya varian baru virus corona, yaitu covid 19. Penyakit yang diindikasikan mirip dengan flu dan sesak napas ini memiliki akibat akhir yang mirip dengan mers maupun sars.

Banyak dari ahli kesehatan yang menyarankan banyak pencegahan dari segi fisik seperti sosial distancing atau banyak memakan atau minmu empon-empon seperti jahe, kunyit dan sebagainya.

Begitu juga para dokter yang sibuk menangani orang-orang yang telah positif terkena virus covid 19. Bahkan jutaan orang di dunia ini telah terinfeksi virus yang cukup menggegerkan dunia ini.

Namun demikian bagi seorang muslim, selain ikhtiar dengan melakukan langkah-langkah kesehatan, juga harus menghadirkan sisi keimanan dalam dirinya. Sebab sejatinya adanya wabah ini juga merupakan bagian dari ujian, bagi mereka yang dapat mengambil ibroh dan hikmah.

Bagi mereka yang sudah terkena penyakit ini, maka ingatlah bahwa Allah jugalah yang hakekatnya memberi kesembuhan.

Seorang muslim tidak harus panik, meskipun keadaanya begitu menghimpit. Karena tidak ada yang memberi manfaat atau madhorot kecuali atas izin dari Allah ta’ala.

Ketidak panikan dalam menghadapi wabah ini, dapat meningkatkan mental postif bagi seseorang. Dan para ahli kesehatanpun juga menyebutkan bahwa optimis, husnudzon dan tidak panik justru dapat meningkatkan imunitas untuk mengalahkan virus ini.

Dalam surat asy Syuara’ ayat 80 Allah ta’ala berfirman
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
Dan jika aku sakit, maka Dialah yang menyembuhkan (aku).

Syaikh Shalih bin Humaid dalam tafsir al Mukhtasar menyebutkan bahwa inilah pengakuan dari Nabi Ibrahim alaihissalam, bahwa sejatinya Allah swt sajalah yang menyembuhkan berbagai penyakit. Dia jugalah yang memberi manusia kesehatan.

Nabi Ibrahim menisbatakan rasa sakit yang menimpanya ini dengan yang Maha Menyembuhkan adalah sang Khaliq, Allah swt. Ini merupakan adab tinggi seorang hamba kepada Tuhannya.

Sikap bertauhid ini dicontoh langsung oleh bapaknya para Nabi. Bahgan agama-agama samawi seperti Islam, Yahudi, Nasrani juga mengakui akan kenabian Ibrahim alaihissalam.

Maka yang hendakanya pertama kali dihadirkan dalam diri orang yang sakit adalah bahwa ujian yang datang pada mereka itu, sejatinya Allah sajalah yang menyembuhkan.

Maka untuk mendapatkan kesembuhan tersebut, seorang muslim hendaknya meminta kesembuhan kepada Allah ta’ala dengan doa mohon kesembuhan yang ma’tsur ada di quran dan hadits.

Doa mohon kesembuhan itu adalah bentuk pentauhidan kepada Allah ta’ala sekaligus tanda tawakal seorang hamba, sebelum nantinya seorang yang sakit dianjurkan berikhtiar dengan datang kepada ahli kesehatan atau dokter.

Semua itu adalah langkah-langkah seorang muslim agar dirinya diberi kesembuhan oleh Allah ta’ala sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim alaihissalam.

Dengan langkah-langkah yang baik serta mental yang positif dan penuh dengan husnudzon, seorang yang sakit akan lebih cepat sembuh dengan izin Allah. Dan barokah dari kesabarannya adalah ditinggikan derajatnya dan dihapus dosa-dosanya.


Share: